Logo Kabupaten Pasuruan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan
Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jalan Raya Raci Km. 9, Bangil, Pasuruan, 67153

Petani Mangga Alpukat di Kabupaten Pasuruan Mulai Panen Raya

Gambar berita
11 Oktober 2022 (12:12)
Ekonomi
8639x Dilihat
0 Komentar
admin

Meski mulai memasuki musim pancaroba, namun para petani mangga alpukat di Kabupaten Pasuruan saat ini justru sumringah.

Pasalnya, pohon-pohon mangga alpukat sudah mulai berbuah dan bisa dipanen, untuk kemudian dijual kepada para pecinta buah yang terkenal dengan aroma ranum itu.

Salah satu petani yang berhasil mengembangkan mangga alpukat adalah Sugiono, warga Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo.

Pria yang kini berusia 37 tahun ini sudah mulai menekuni bisnis mangga alpukat sejak lama. Total ia memiliki 500 pohon yang ditanam di ladang seluas 2 hektar.

Ditanya soal pesanan yang datang kepadanya, ia mengaku sudah punya  langganan. Meskipun belum masuk panen raya, tapi masyarakat dari berbagai jenis profesi yang membeli mangga alpukat miliknya, sangat banyak. Sebab, jumlah mangga yang sudah dipanen dan dijual mencapai lebih dari 3 ton.

"Sekarang sudah 3 ton mangga yang saya panen dan jual ke pelanggan. Pokoknya sudah lima kali petik," kata Sugiono saat ditemui di ladang miliknya, Selasa (11/10/2022).

Sejauh ini, Sugiono sudah memiliki pangsa pasar tersendiri. Tak hanya melayani warga Pasuruan saja, mangga miliknya disukai hampir seluruh daerah di tanah air. Seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bogor hingga Kalimantan. Menurutnya, mangga miliknya sangat berbeda dengan mangga yang lain. Yakni rasa yang sangat legit, tekstur buah mulus, lembut di mulut, dan buahnya besar-besar.

Saat ditanya perihal harga per kilogramnya, Sugiono mengaku menjual dengan harga Rp 35 ribu untuk grade A dan Rp 15 ribu untuk Grade B. Harga tersebut terbilang cukup mahal, lantaran masih belum memasuki musim panen raya.

“Kalau pas panen raya hanya Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu untuk grade A. Kecuali kalau kita pameran ke luar kota, itu agak beda harganya kita khan juga butuh akomodasi dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara itu, saat ditanya terkait antisipasi lalat buah yang menjadi hama paling ditakuti para petani mangga, pria yang juga menjabat Kepala Desa Wonokerto itu menegaskan sudah punya cara untuk menangkalnya. Yakni dengan memasang trap alias jebakan yang dipasang di salah satu pohon dengan radius 100-300 dengan trap berikutnya.

Pemasangan trap tersebut cukup berhasil untuk memancing lalat buah jantan agar masuk ke jebakan tersebut dan menarik lalat buah lainnya. Sehingga kawanan lalat buah tak jadi merusak perkembangan buah mangga itu sendiri.

"Kalau lalat buah itu senangnya menusukkan telurnya ke buah mangga. Lama kelamaan mangga akan jadi busuk, sehingga nggak bisa dipanen. Makanya saya pasang trap," tegasnya.

Seperti diketahui, Mangga alpukat merupakan sebutan untuk buah mangga yang dikupas dan dimakan seperti halnya buah alpukat. Keistimewaan mangga ini adalah pada rasanya yang lebih manis dan tahan lama. Berbeda dari jenis mangga yang biasa dikenal oleh masyarakat, cara menyantap mangga alpukat ini pun cukup praktis.

Mangga ini tidak perlu dikupas kulitnya, tapi cukup dengan dibelah tengahnya kemudian diputar hingga terbelah menjadi dua. Lalu daging buahnya dapat langsung dimakan menggunakan sendok seperti makan buah alpukat. Itulah kenapa mangga ini disebut dengan mangga alpukat.

Selain cara makannya yang fenomenal, mangga alpukat ini mempunyai keistimewaan lain yaitu daging buahnya yang lebih tebal, tekstur lebih padat, jumlah serat buah yang sedikit, kadar air yang lebih rendah serta ukuran pohonnya yang tidak terlalu tinggi sehingga memudahkan dalam memetiknya.

Mangga alpukat sebetulnya bukan perkawinan antara mangga dengan alpukat. Mangga alpukat adalah mangga gadung klon 21 yang sering disamakan dengan mangga arumanis klon 143. Ini karena keduanya memiliki bentuk yang mirip. Meskipun mirip, kedua jenis mangga ini memiliki beberapa perbedaan. Buah ini baru dipatenkan atau diakui sebagai buah asli Kabupaten Pasuruan oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2016 lalu. (emil)


Ringkasan AI Beta

Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silakan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.

Komentar


Tinggalkan Komentar:

Captcha

Berita Lainnya

Article Image
2 Hari Berturut-Turut. Pemkab Pasuruan Sukses Gelar Pasar Murah

Dua hari berturut-turut, Pasar Murah di Halaman Kantor Kecamatan Purwosari dan K...

Article Image
Pasar Murah Pemkab Pasuruan Diserbu Warga. Semua Komoditas Ludes Diborong

Di penghujung tahun ini, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Perindustri...

Article Image
Khitan Massal 200 Anak, Wabup Gus Shobih: Terimakasih HPPEI dan Semua Pihak Penyelenggara. Kegiatan Ini Wujud Nyata Kepedulian Sosial Terhadap Sesama

Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori mengapresiasi pelaksanaan Khitan Massal yan...

Article Image
Masyarakat Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan Cuaca Ekstrim 12 Hari ke Depan

Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewas...

Article Image
Pastikan Kesiapan Sarpras Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025, Wabup Gus Shobih Hadiri Gelar Pasukan Operasi Lilin

Sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (ka...