Logo Kabupaten Pasuruan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan
Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jalan Raya Raci Km. 9, Bangil, Pasuruan, 67153

134 Sapi Potong di Kabupaten Pasuruan Positif PMK. 94 Ekor Dinyatakan Sembuh

Gambar berita
06 Januari 2025 (06:28)
Kesehatan
993x Dilihat
0 Komentar
Emil Akbar

Sejak muncul kembali pada desember 2024 lalu, kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Pasuruan masih bermunculan hingga kini.

Dari data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, hingga Minggu (5/1/2025) kemarin, tercatat ada 134 sapi di Kabupaten Pasuruan yang terserang PMK.

Dari jumlah tersebut, 94 ekor sudah dinyatakan sembuh, kemudian 24 ekor sakit dan 16 sapi mati.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah mengatakan ratusan sapi yang terserang PMK seluruhnya adalah sapi potong. Sedangkan sapi perah, pihaknya belum menerima adanya laporan sapi yang terjangkiti PMK.

"Sampai sekarang belum ada laporan PMK yang menyerang sapi perah. Semuanya sapi potong," ucap Alfiah di sela-sela kesibukannya, Senin (6/1/2025).

Dijelaskannya, masih bermunculannya penyakit PMK di Kabupaten Pasuruan disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya karena faktor pergantian cuaca. Yakni curah hujan yang cukup tinggi di setiap harinya.

Selain itu, jumlah sapi potong yang divaksin masih sedikit lantaran masih ditemukan adanya penolakan dari para peternak setiap kali program vaksinasi akan dilakukan.

Dari total populasi sapi potong yang mencapai sekitar 100 ribu-an ekor, jumlah yang sudah divaksin tak lebih dari 40 persen, sehingga ini jadi PR besar untuk vaksinasi bisa kembali digenjot setelah ada bantuan dari pusat.

"Harusnya vaksin booster lagi, tapi untuk saat ini vaksinnya belum ada atau belum dikirim dari Pemerintah Pusat," singkatnya.

Dengan semakin banyak sapi yang terserang PMK, Alfiah menegaskan pihaknya telah mengusulkan penambahan vaksin kepada Pemerintah Pusat.

Selain itu, ia juga menghimbau kepada para peternak agar dapat mengisolasi ternak yang sakit atau terduga sakit.

Tak selesai sampai di situ, untuk sapi yang sakit harus segara diobati dengan memberikan antibiotik, vitamin dan obat-obatan supporttif lainnya, penyemprotan di lingkungan kandang dan di Pasar Hewan, serta melakukan tracing dan suvellaince berbasis laporan masyarakat.

"Kalau sudah marak lagi, perhatikan SOP yang baik dan betul sebelum mengamati dan memeriksa," tutupnya. (emil)


Ringkasan AI Beta

Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silakan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.

Komentar


Tinggalkan Komentar:

Captcha

Berita Lainnya

Article Image
Pimpin Apel Siaga Bencana. Mas Rusdi Tegaskan Kebencanaan Urusan Bersama

Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggelar Apel Siaga Bencana di Halaman Kantor Bu...

Article Image
Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana, Mas Bupati Rusdi: Pencegahan Bencana, Kita Harus Rawat Alam Bersama-sama. Terutama Di Daerah Dataran Tinggi Dengan Reboisasi

Pada saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana pada hari Senin (15/12/2025), Bupa...

Article Image
Selamat, SISTER PERI SI PLUS Raih TOP 45 KOVABLIK Provinsi Jatim 2025

Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Pasuruan kembali meraih penghargaan dalam Kompet...

Article Image
Sukseskan MBG, Pemkab Pasuruan Intens Berkoordinasi Lintas Lini dan Gelar Pelatihan Menu Bagi Para Chef MBG

Untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemerintah Kabupaten Pasu...

Article Image
365 Desa/Kelurahan Miliki Pos Bantuan Hukum, Bupati Pasuruan Raih Penghargaan dari Menteri Hukum RI

Menteri Hukum Republik Indonesia (RI), Supratman Andi Agtas memberikan pengharga...