Ada banyak cara yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk membangun kesadaran akan pentingnya pemberantasan korupsi.
Salah satunya dengan penguatan "Keluarga Berintegritas". Peran keluarga sebagai benteng utama dalam membentuk karakter antikorupsi menjadi bahasan utama sekaligus poin penting yang disampaikan Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori saat membuka Focus Group Discussion di Auditorium Mpu Sindok, Komplek Kantor Bupati Pasuruan, Senin (8/12 2025).
Pantauan di lokasi, acara ini menjadi sangat menarik. Sebab para undangan yang terdiri dari Sekda Kabupaten Pasuruan, para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD hingga Camat wajib membawa serta para istri maupun suaminya.
Dalam sambutannya, Gus Shobih - sapaan akrab Wakil Bupati Pasuruan ini menegaskan Pemkab Pasuruan terus melakukan berbagai macam upaya pencegahan. Mulai dari penguatan, pengendalian intern, manajemen resiko sampai peningkatan kompetensi aparatur.
Hanya saja, seluruh keberhasilan upaya tersebut dipengaruhi komitmen pribadi setiap aparatur sipil negara (ASN), dan salah satunya dukungan dari keluarga.
"Dengan keluarga yang kuat, nilai moral yang terjaga dan kebiasaan positif yang dibangun sejak dini, maka kita telah berkontribusi besar dalam mencegah korupsi dari akarnya," katanya.
Melalui FGD ini, Gus Shobih berharap terbangunnya kesadaran bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tugas aparat penegak hukum atau lembaga negara. Akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama, termasuk dalam lingkungan keluarga masing-masing ASN.
"ASN yang pemahaman keluarga berintegritasnya kuat, maka Insya Allah akan bekerja dengan profesional dan menjadi benteng pencegahan korupsi di lingkungan kerjanya," imbuhnya.
Sementara itu, Zaini Arief Budiman dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Negara Pemeriksa Keuangan RI saat didapuk menjadi narasumber mengatakan peserta tidak hanya memahami konsep keluarga berintegritas secara teori saja. Akan tetapi harus juga merasakannya secara langsung.
"Karena integritas yang kuat di rumah tangga akan membentuk karakter aparatur yang bersih, disiplin, dan beretika dalam bekerja," ucapnya.
Lebih lanjut Zaini menitik beratkan setiap keluarga berintegritas sudah pasti memiliki aturan yang baik, memiliki nilai etika yang dibangun dengan penuh komitmen, serta keterbukaan dalam segala hal.
"Setiap keluarga harus punya aturan, punya nilai etika yang dibangun secara komitmen, dibanguun transparan dan keterbukaan. Terakhir jangan lupa selalu sadar resiko akan kecurangan," himbaunya. (emil)
Komentar