Sikap Abai Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan, Penyebab Utama Lonjakan Kasus Covid-19
Sikap Abai Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan, Penyebab Utama Lonjakan Kasus Covid-19
admin
Tahun : 2021
27 Jun
Kenaikan signifikan kasus Covid-19 yang terjadi di tanah air saat ini dikarenakan beberapa faktor. Kurang patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan adalah penyebab utamanya. Hal itu juga yang terjadi di Kabupaten Pasuruan dalam beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan pantauan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, masyarakat mulai merasakan kejenuhan dan abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Hal itu terlihat di tempat-tempat umum. Di pasar misalnya, masih banyak pedagang maupun pembeli yang tidak memakai masker. Demikian pula masih dijumpainya kerumunan di kelompok-kelompok masyarakat. Juga banyak diantaranya yang berwisata dan tidak patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.
Tingginya mobilitas masyarakat setelah pasca libur Lebaran tahun ini juga menyumbang penyebab terjadinya peningkatan jumlah kasus Covid-19. Banyak orang bepergian justru setelah diberlakukannya penyekatan, karena dianggapnya sudah bebas melakukan perjalanan antar daerah.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan masuknya varian virus baru Covid-19 akibat mutasi virus baru yang dikenal varian Delta dari India. Belum lagi munculnya klaster baru seperti klaster keluarga dan klaster tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit dan Puskesmas. Berikut klaster hajatan dan takziyah yang diketahui berakibat pada terjadinya penyebaran dan penularan virus Corona di masyarakat.
Lantas bagaimana upaya pengendalian dan pencegahan penularannya yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan? Bahwa sosialisasi secara terus-menerus tentang protokol kesehatan dan percepatan pelaksanaan vaksinasi di masyarakat sudah barang tentu tak pernah luput dari perhatian. Bahkan semakin ditingkatkan frekuensinya. Demikian pula pemeriksaan rapid antigen gratis bagi para santri Kabupaten Pasuruan yang akan kembali ke pondok beberapa waktu lalu. Total ada 18.225 santri yang telah dites rapid.
Upaya preventif mengantisipasi lonjakan kasus juga semakin intens dilakukan. Tidak hanya melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan saja, melainkan juga dengan menggandeng jajaran Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat.
Akan tetapi, lagi-lagi semuanya kembali kepada tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Tingkat kepatuhan kolektif terhadap 5M dan 3T adalah kunci utamanya. Pastinya tidak perlu lagi harus diminta dan dihimbau terlebih dahulu. Berkomitmen disiplin dan taat protokol kesehatan dalam keseharian.
Bukan tidak mungkin jika hal itu dilaksanakan secara bersama-sama, kasus Covid-19 di Kabupaten Pasuruan akan melandai, sebelum kemudian kasusnya menurun. Sehingga mampu mengurai padatnya Bed Occupancy Rate (BOR) tempat tidur ICU Covid-19 di RSUD Bangil, RSUD Grati dan RS Prima Husada yang hingga saat ini terisi 100 persen. Tentunya hal itu merupakan bentuk penghargaan bagi tenaga kesehatan, mereka para pejuang kemanusiaan yang tak pernah lelah merawat pasien terkonfirmasi positif.
Jika selama ini berbagai upaya telah dimaksimalkan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam menekan penyebaran Covid-19, saatnya gayung bersambut dari seluruh lapisan masyarakat. Seperti halnya yang sebelumnya disampaikan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, menyikapi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi.
“Kita semua harus lebih cepat bergerak. Apalagi kondisi saat ini, peta zonasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pasuruan berwarna oranye, sudah selangkah lagi menuju zona merah. Maka harus kita antisipasi bersama. Harus bergerak lebih cepat lagi”, pesan Kepala Daerah. (Eka Maria)
3664 x Dilihat
242 Disukai
262 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar