Rutan Bangil Sukses Cetak Warga Binaannya Jadi Enterpreneur
Rutan Bangil Sukses Cetak Warga Binaannya Jadi Enterpreneur
admin
Tahun : 2018
06 Sep
Rumah Tahanan Kelas II B Bangil punya cara tersendiri untuk membuat warga binaannya seakan-akan tak merasa dipenjara.
Selain mengisi hari dengan olahraga dan kegiatan keagamaan, warga binaan juga diberikan tempat dan waktu untuk menyalurkan bakat di bidang seni, mulai dari seni lukis, pahat, hingga kerajinan tangan.
Sebagai buktinya, seluruh hasil karya warga binaan ditampilkan dalam Gelar Produk yang dilaksanakan di Aula Rutan Bangil, Kamis (06/09/2018) siang. Dalam acara tersebut, puluhan hasil karya asli warga binaan bukan hanya dipamerkan saja, melainkan bisa dibeli oleh para petugas maupun keluarga warga binaan yang sedang membesuk.
Salah satu karya “masterpiece” adalah miniatur kapal laut yang dibuat oleh Zainul Mukhlisin (37), salah satu warga binaan yang sudah menjalani masa hukuman selama 3,5 tahun. Menurutnya, membuat miniature kapal laut adalah hobi yang dilakoninya, bahkan sebelum dirinya dijebloskan ke dalam sel tahanan Rutan Bangil.
“Seneng aja buat cari kesibukan, dan lumayan ada yang mau beli karya saya,” ungkap Zainul sembari memperlihatkan kapal kebanggaannya.
Untuk membuat miniatur kapal yang dinamainya “Dewa Ruci” itu, Zainul membutuhkan waktu satu minggu, yakni mulai dari mengumpulkan bambu apus (bambu muda) sebagai bahan dasar, hingga perlengkapan lain seperti lem, gunting dan pisau kecil. Khusus untuk bambu, Zainul memesan kepada salah satu anggota keluarganya yang datang ketika jam berkunjung.
“Bambunya beli mas, harganya Rp 30 ribu sudah dapat banyak, sudah dipotongin sama keluarga di rumah, jadi di sini tinggal membuat saja,” jelasnya.
Tak hanya kapal laut, warga binaan yang akrab dipanggil Ambon itu juga jago membuat miniatur moge (motor gede), rumah adat hingga mobil dan kendaraan lainnya. Seluruh buah tangannya itu selalu terjual, salah satunya yakni Miniatur Kapal Laut yang dibeli langsung oleh Kepala Rutan Bangil, Wahyu Indarto, dengan harga Rp 200 ribu.
“Pokoknya sebulan mesti ada pemasukan, dan hari ini Alhamdulillah Kapal Saya laku , buat makan setiap harinya,” singkat dia kepada Suara Pasuruan.
Gayung bersambut, Karutan Wahyu sangat mengapresiasi semua bakat dan potensi yang dimiliki warga binaannya. Diakuinya, setiap warga binaan yang punya keahlian, sebisa mungkin diberikan wadah supaya tidak stress selama menjalani masa tahanan.
“Ada yang jago bikin lemari atau meja kursi, ya kita fasilitasi. Tempe sebagai lauk nya warga tahanan, juga dibuat oleh warga binaan yang kita namai ”numani”. Dan kerajinan tangan ini juga kita fasilitasi, kita jual juga ke petugas, lumayan buat keseharian warga binaan juga, buat tambah-tambah biaya makan kalau keluarganya belum berkunjung,” tegas Wahyu.
Ke depan, Rutan Bangil berencana akan menjual seluruh kerajinan warga binaan kepada masyarakat luas, dengan harapan agar hasil karya khas para tahanan bisa semakin dikenal public.
“Syukur-syukur masuk bursa pameran hasil UMKM, pasti ini bisa menambah pendapatan warga binaan juga. Sementara kita ingin menjual di depan rutan karena lokasinya juga berdempetan dengan Pasar Bangil dan dekat stasiun, pas momennya,” urainya. (emil)
2009 x Dilihat
267 Disukai
273 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar