Logo Kabupaten Pasuruan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan
Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jalan Raya Raci Km. 9, Bangil, Pasuruan, 67153

BUPATI IRSYAD KUMPULKAN SEMUA ANGGOTA FORPIMDA, BAHAS MULAI NARKOBA HINGGA BANJIR

Gambar berita
05 Februari 2017 (22:48)
Pelayanan Publik
4914x Dilihat
0 Komentar
admin

Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf kembali mengundang seluruh anggota Forpimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Pasuruan untuk membahas segala sesuatu yang terjadi di Kabupaten Pasuruan.

Acara tersebut dikemas dalam bentuk Rakor (Rapat Koordinasi) yang dilaksanakan di Pringgitan Dalam Rumah Dinas Bupati Pasuruan, Jumat (03/02) malam. Selain Bupati Irsyad, acara itu juga dihadiri Ketua DPRD, Sudiono Fauzan, Kapolres Pasuruan, AKBP Muhammad Aldian, Kapolres Pasuruan Kota, Sekda Agus Sutiadji, Kajari Bangil, perwakilan Dandim 0819 Pasuruan, dan seluruh pejabat Pemkab Pasuruan terkait.

Dalam sambutannya, Bupati Irsyad menyampakan beberapa hal penting, mulai dari Tim Saber Pungli, pembentukan BNNK, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) hingga kriminalitas. Hanya saja, Irsyad menitikberatkan pada pembahasan bencana yang terjadi di Kabupaten Pasuruan, khususnya banjir. Menurutnya, Pemkab Pasuruan telah berupaya maksimal dalam kedaulatan penanganan bencana. Hal tersebut dibuktikan dengan kunjungannya ke Kementerian PU-PERA dengan maksud agar pemerintah pusat segera melakukan penanganan darurat yang menjadi wewenangnya.

“Kita juga sudah berupaya menyampaikan ke pemerintah pusat. Memang penyebabnya dari sedimentasi, banyak tanggul yang jebol serta berubahnya fungsi sungai. Permasalahan jalan yang rusak dan berlubang sudah kita laporkan juga ke PU Pusat maupun Dirjen Bina Marga untuk meminta solusi dan nantinya bisa kita laksanakan,” kata Irsyad dalam rakor tersebut.

Ditambahkannya, banyak masyarakat beranggapan bahwa fenomena banjir akibat dari kegiatan penambangan. Kata Irsyad,  memang pertambangan di Pasuruan lumayan banyak sehingga dihubung-hubungkan dengan dampaknya. Padahal selain itu untuk jalan yang rusak menjadi akibat dari lalu lalang truk dengan tonase yang besar, sehingga perlu dicarikan solusi apa perlu adanya pemasangan rambu maksimal tonase atau yang lainnya.

“Banjir di Kabupaten Pasuruan terjadi karena beberapa faktor, fiantaranya intensitas hujan yang ekstrim, badan sungai yang sempit, alih fungsi bantaran sungai, terjadinya air balik karena pasang dan pertemuan 2 anak sungai, sedimentasi yang tinggi yang mengibatkan pendangkalan sungai, hingga rusaknya tanggul atau tebing sungai di beberapa titik. Oleh karenanya, Pemkab Pasuruan telah melakukan berbagai macam upaya penanganan jangka pendek, menengah dan panjang.

Untuk jangka pendek adalah pembersihansangkarh di gorong-gorong, jembatan dan saluran irigasi, pemasangan sandbag, penanganan darurat tanggul jebol dengan memasang bronjong, serrta normalisasi kali dan saluran irigasi. Sedangkan upaya jangka menengah seperti usulan ke Pemprov Jatim untuk penanganan sesuai dengan kewenangan, tinjauan lapangan oleh Deputi BNPB, serta upaya jangka panjang dengan penanganan permanen pasca banjir seperti normalisasi, optimalisasi, serta usulan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Khusus untuk jangka panjang, kita mengusulkan beberapa kegiatan yang sifatnya pemanen seperti pembuatan sudetan, peninggian jembatan, normalisasi dan pengerukan, pembuatan kantong-kantong lumpur berupa cek DAM di bagian hulu sungai, pembenahan pola pengolahan tanah, sampai pengenalan pola hidup ramah. Dan usulan ini tidak sedikit dan memerlukan anggaran yang banyak,” imbuhnya.

Anggaran yang dimaksud adalah besaran usulan perbaikan permanen dari semua sarana prasarana yang rusak akibat banjir. Besarannya mencapai Rp 699 Milyar lebih, sehingga diharapkan dapat terealisasi sesegera mungkin. Kata Irsyad, meski tidak semua usulan diterima, minimal dirinya berharap ada langkah darurat yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk penanganan pasca banjir di Kabupaten Pasuruan.

"Kebetulan kita juga mengundang UPT Dinas PU Jatim, dan menegaskan bahwa Khusus banjir sudah hearing dengan anggota DPRD Provinsi untuk penanganan jangka pendek ada komitmen untuk 5 sungai diantaranya rejoso dan kali welang dimana total mencapai 11,7 miliar. Kali Surah tidak terdampak dari pasang surut air laut karena ada penutupan aliran di saluran yang mengarah ke kebun raya Purwodadi. Identifikasi untuk kali welang juga sudah ditemukan permasalahan di sebelah kiri ada saluran lurus, dan ke kanan yang menuju rujak sente. Pokoknya doakan agar secepatnya semuanya segera dilakukan,” tegasnya. (emil)


Ringkasan AI Beta

Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silakan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.

Komentar


Tinggalkan Komentar:

Captcha

Berita Lainnya

Article Image
DWP Kabupaten Pasuruan Rayakan HUT ke 26 Dengan Sederhana Tapi Berkesan

Ada yang berbeda dalam Resepsi HUT Dharma Wanita Persatuan yang ke 26, di Audito...

Article Image
Hari Disabilitas Internasional 2025. Para Difabel di Kabupaten Pasuruan Unjuk Kebolehan

Memeriahkan perayaan Hari Disabilitas Internasional, para difabel di Kabupaten P...

Article Image
Kabupaten Pasuruan Kembali Raih Innovative Government Award Kategori Kabupaten Sangat Inovatif

Di penghujung tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Pasuruan kembali menorehkan prest...

Article Image
Talkshow JAWARA, Wabup Gus Shobih Maknai HAKORDIA Sebagai Percepatan Pembangunan Daerah Secara Akuntabel

Di penghujung tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus berupaya melakukan...

Article Image
Layanan Jemput Bola "Si Mamah" dan "Jalan Pintas" Terbukti Bantu Warga Rentan Dapatkan Dokumen Kependudukan Dengan Mudah

Layanan kependudukan "Si Mamah" (Siap Melayani Di Rumah) maupun pelayanan untuk...