Logo Kabupaten Pasuruan
Pemerintah Kabupaten Pasuruan
Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jalan Raya Raci Km. 9, Bangil, Pasuruan, 67153

Dinas Sosial Sukses Latih 7 Tukang Pijit Tuna Netra Hingga Bersertifikat

Gambar berita
12 Februari 2020 (18:10)
Pelayanan Publik
8581x Dilihat
0 Komentar
admin

Melihat tukang pijat tuna netra mungkin sudah pernah. Tapi pernahkah mendengar tukang pijat tuna netra bersertifikat?

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasuruan punya 7 tukang pijat tuna netra yang sudah bersertifikat. Mereka sudah diberikan pelatihan dasar teknik pijat, dan kini sudah mandiri. 5 tukang pijat laki-laki dan 2 pemijat tuna netra perempuan.

Kepala Dinsos Kabupaten Pasuruan, Suwito Adi melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Tri Hadi Sulandjari mengatakan, ketujuh tukang pijat tuna netra tersebut sudah mendapatkan sertifikat. Sehingga mereka bisa membuka praktek pijat dan menerima pasien.

Sebelum mendapatkan sertifikat, para penyandang disabilitas ini dilatih selama beberapa hari oleh instruktur professional. Mereka adalah para tuna netra yang sudah memenuhi persyaratan pelatihan. Mulai dari fisik hingga mendapatkan ijin dari keluarga.

“Yang jelas, meski secara jasmani mereka dalam keterbatasan, tapi mereka sehat dan mampu. Usia mereka juga produktif dan telah diijinkan oleh keluarga. Dan yang terakhir, mereka mau melaksanakan pelatihan,” kata Tri, saat ditemui di kantornya, Selasa (11/02/2020).

Kegiatan pelatihan pijat para tuna netra merupakan Upaya Dinas Sosial Jawa Timur yang difasilitasi oleh Dinsos Kabupaten Pasuruan sejak tahun 2012 lalu (dulu namanya Dinsosnakertrans). Menurut Tri, dari program pelatihan itu, para peserta diberikan teknik-teknik dasar memijat dari mulai kaki, badan, tangan, hingga kepala.

“Pertama tentu saja pelatihan dasar memijat. Seluruh badan, mulai kepala sampai kaki,” singkatnya.

Dipilihnya pijat kata Tri, karena ketrampilan ini yang paling banyak dibutuhkan masyarakat dan lebih mudah dipahami.  Dengan modal ketrampilan yang diberikan akan mampu mengantarkan para penyandang disabilitas bisa mandiri.

“Dengan pelatihan ini, diharapkan peserta menjadi pemijat-pemijat profesional, sehingga dapat dipergunakan untuk mencari nafkah bagi keluarganya,” ucapnya kepada Suara Pasuruan.

Sementara itu, salah satu tukang pijat tuna netra, Sri Wahyuni bersyukur dengan apa yang dirasakannya saat ini. Sejak mengikuti pelatihan hingga menerima sertifikat, hampir setiap hari dirinya menerima panggilan untuk memijat, baik di rumahnya maupun di rumah warga yang akan dipijat.

“Alhamdulillah, terima kasih Dinas Sosial yang telah melatih memijat. Senang sekali karena bisa buat kebutuhan sehri-hari. Buat beli kendaraan dan yang lainnya,” akunya. (emil)


Ringkasan AI Beta

Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silakan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.

Komentar


Tinggalkan Komentar:

Captcha

Berita Lainnya

Article Image
Stok Beras di Kabupaten Pasuruan Aman Hingga Pertengahan 2026

Stok beras di Kabupaten Pasuruan aman sampai pertengahan tahun 2026 mendatang.St...

Article Image
Harga Bawang dan Telur di Sejumlah Pasar Tradisional, Merangkak Naik

Menjelang Natal dan tahun baru 2026, harga sejumlah bahan pokok di pasar-pasar t...

Article Image
Nataru, Satgas Pangan Pasuruan Sidak Pasar Tradisional Hingga Mini Market

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Pasuruan menggelar inspeksi mendadak (sid...

Article Image
14 Tahun Tak Tersentuh Perbaikan. Jalan Sumbersuko - Wonosunyo Mulus Lagi

Setelah lebih dari 14 tahun belum tersentuh perbaikan, jalan menuju Desa Wonosun...

Article Image
BUNDA PAUD Kabupaten Pasuruan, Merita Rusdi Sutejo Keliling Serahkan Bantuan APE

Sejumlah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Kabupaten Pasuruan menerima bantuan...