Masyarakat Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan kembali menggelar “Grebek Memetri “, Minggu (16/09/2018).
Ribuan pengunjung lokal dan beberapa wisatawan mancanegara antusias menyaksikan tradisi tahunan tersebut.
Richard (39), salah seorang warga negara Australia mengaku takjub dengan ancak-ancak yang dibuat oleh warga, khususnya ancak yang berisikan seluruh hasil bumi, mulai dari buah, sayur dan aneka makanan khas Nongkojajar.
“I am really happy, because this one just happen for once, so I think it’s the right time to come here, and enjoy this event (saya sangat bahagia, karena ini hanya terjadi satu kali, jadi saya pikir waktunya tepat untuk datang ke sini dan menikmati acaranya,red),” ungkap Richard.
Richard tak datang sendiri, melainkan dengan 5 orang temannya. Saat ditanya perihal informasi keberadaan Grebek Memetri di Tutur, pria yang bekerja sebagai akuntan public di negeri Paman Sam itu mengetahuinya dari facebook.
“Facebook was my dictionary, when I read it, I told them and I decided to come here, because it’s all about funeral. (Saya tahunya dari facebook, dan ketika saya membacanya, saya bicara ke mereka semua hingga saya putuskan untuk datang ke sini, karena ini adalah tradisi,red), “ imbuhnya.
Sementara itu, Camat Tutur, Eddy Supriyanto menjelaskan, Memetri Desa biasanya selalu di gelar setiap tanggal 18 Agustus, lantaran pada tanggal tersebut adalah hari lahirnya Desa Wonosari, salah satu dari 12 desa di Kecamatan Tutur.
“Momennya juga berbarengan dengan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1089, jadi sekalian kami gelar dengan sangat meriah,” katanya.
Grebek Memetri Desa sendiri diikuti oleh 40 peserta dari 12 desa se-Kecamatan Tutur, ditambah 1 desa dari Kecamatan Purwodadi dan 2 desa dari Kecamatan Tosari. Kata Eddy, sebelum Grebek Memetri, acara di mulai dengan Pasar Rakyat yang menampilkan beraneka ragam makanan, kesenian, sayur mayur dan lain sebagainya yang merupakan produk unggulan Tutur. Selanjutnya, aneka ragam hasil alam dan budaya masyarakat itu ditempatkan pada ancak berukuran raksasa, kemudian diarak keliling sejauh 5 KM, mulai dari Pertigaan Desa Tutur dan finish di Desa Wonosari. Setelah itu, ancak tersebut langsung diperebutkan warga.
“Untuk tema Grebeg memetri Desa tahun ini kembali mengangkat tentang Sejarah Nongkojajar dan tentang Potensi Alam yang ada meliputi Pariwisata dan sumber dayanya. Banyak yang belum finish, tapi ancak sudah diperebutkan warga, yang penting meriah dan masyarakat ikut bahagia,” tandasnya.
Lebih lanjut Eddy menegaskan bahwa kegiatan Grebeg Memetri bertujuan untuk memohon keselamatan desa dari segala bencana, memohon rahmad dan berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menggali potensi budaya lokal dan kreatifitas seni di kalangan masyarakat Nongkojajar.
“Kita juga ingin menciptakan kreatifitas masyarakat di bidang agrowisata dalam meningkatkan produk unggulan Nongkojajar. Salah satunya melalui Grebek Memetri ini,” singkatnya. (emil)
3913 x Dilihat
454 Disukai
428 Tidak Suka
Share Berita :
Ringkasan AIBeta
Ringkasan AI adalah alat untuk mempermudah Anda membaca berita dalam bentuk poin-poin penting. Ringkasan ini dibuat oleh kecerdasan buatan (AI), dan kami tidak menjamin keakuratan sepenuhnya.
Silahkan klik tombol di bawah ini untuk menghasilkan ringkasan berita oleh AI.
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar