Meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, Perpustakaan Nasional RI intens menerapkan beberapa program dan promosi agar masyarakat lebih memahami arti pentingnya membaca. Diantaranya dengan melaksanakan kegiatan Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca Di Provinsi & Kabupaten/ Kota Tahun 2017 yang diselenggarakan di Pendopo Nyaweji Ngesti Wenganing Gusti Kabupaten Pasuruan, Senin (15/05/2017).
Agenda bertemakan "Implementasi Revolusi Mental melalui Gerakan Nasional Gemar Membaca Dalam Rangka Meningkatkan Indeks Kegemaran Membaca Masyarakat", hadir beberapa tokoh yang berkompeten di bidang perpustakaan, baik dari unsur eksekutif, legislatif, praktisi maupun tokoh masyarakat. Diantaranya, pejabat perwakilan dari Perpustakaan Nasional RI Sri Sularsih, Anggota Komisi X DPR RI Latifah Shokib, Drs Sudjono, MM Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Jatim dan penulis buku M. Irham Zuhdi.
Dalam talkshow yang sebelumnya terlebih dahulu dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan Agus Sutiadji tersebut, Sri Sularsih mengatakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia belum memiliki budaya membaca secara intens. Padahal, membaca adalah hal penting yang harus dilakukan masyarakat modern dan harus menjadi sebuah budaya. Sehingga dapat diwujudkan bangsa yang maju, penuh kreativitas dan inovasi serta berkemajuan ekonomi.
Jika dilihat dari minat baca masyarakat, posisi Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara yang disurvey. Rendahnya minta baca disebabkan banyak hal, diantaranya adalah fakta bahwa masyarakat masih lebih cenderung mengedepankan budaya tutur jika dibandingkan budaya membaca. Sehingga bentuk komunikasinya masih dalam bentuk lisan, dimana hampir semua informasi hanya disimpan di dalam memori, bukan dalam bentuk tulisan.
“Membaca bisa dilakukan di semua kesempatan, baik formal maupun informal. Dengan membaca, kondisi kehidupan kita akan jauh lebih baik. Untuk itu, pemerintah terus agresif menumbuhkembangkan minat baca di masyarakat yang dilakukan dengan Safari Gerakan Nasional Membaca. Juga akan membangun wireless perpustakaan atau perpustakaan digital, sifatnya edutraining dalam rangka penyebaran informasi lebih luas untuk meningkatkan pengetahuan. Harapannya, bisa mewujudkan masyarakat cerdas & kompetitif”, ujar mantan Kepala Perpustakaan Nasional RI yang dikenal ramah itu.
Dari upaya yang telah dilakukan Perpustakaan Nasional untuk menyediakan fasilitas baca dalam berbagai platform dalam lima tahun terakhir tersebut mendapat respon positif dari masyarakat. Sedikitnya ada 529 perpustakaan di Indonesia yang saat ini dapat diakses melalui satu pintu dengan manfaat ganda yakni bisa mendeteksi aksi plagiarisme. Upaya pembangunan karakter gemar membaca tersebut terus ditingkatkan secara berkesinambungan.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Latifah Shokib mengatakan bahwa ia bersama timnya berupaya mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan gerakan gemar membaca melalui UU Sistem Perbukuan yang baru saja diselesaikan. Terdiri dari 12 bab dan 72 ayat, di dalamnya disebutkan bagaimana negara menyiapkan buku yang bermutu dan murah. Hal ini dilakukan sebagai solusi dari rendahnya minat baca masyarakat sebagai akibat harga buku yang masih relatif mahal. (Eka Maria)
2376 x Dilihat
276 Disukai
283 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar