SMPN 1 Grati Sukses Sulap Limbah Plastik Yang Tak Bisa Dijual Menjadi Meja Kursi Taman
SMPN 1 Grati Sukses Sulap Limbah Plastik Yang Tak Bisa Dijual Menjadi Meja Kursi Taman
admin
Tahun : 2018
17 Oct
Sebagai sekolah berbudaya lingkungan, SMPN I Grati punya cara tersendiri dalam memanfaatkan limbah plastic, khususnya yang tidak dapat dijual, mulai dari bungkus permen, kopi sachet atau kemasan hingga bungkus sosis.
Yap, sekolah yang berlokasi di Desa Kedawung, Kecamatan Grati tersebut sukses menyulap barang-barang buangan tersebut menjadi kursi dan meja taman yang artistic.
Setidaknya itulah pemandangan yang terlihat pada Rabu (17/10/2018) pagi, di mana ratusan pelajar yang didampingi guru dan salah satu LSM yang bergerak di bidang lingkungan, membuat kursi dan meja taman dari botol air minum berukuran sedang. Botol tersebut berubah fungsi menjadi kaki kursi, lantaran di dalamnya diisi oleh ribuan bungkus permen dan sejenisnya.
Novi Eka Susilowati selaku Ketua Tim Adiwiyata SMPN I Grati mengatakan, kegiatan tersebut dinamakan Eco Briks, di mana seluruh bungkus permen dan sebagainya dimasukkan ke dalam botol dengan menggunakan kayu. Tujuannya supaya isi dalam botol betul-betul padat dan keras sehingga bisa dijadikan sebagai tumpuan.
“Pokoknya seluruh bungkus plastic kita jejal sampai padat. Dari situ botol langsung berasa berat dan keras, sehingga siap dijadikan sebagai penyangga kursi taman,” kata Novi di sela-sela acara.
Untuk menjadi sebuah kursi, dibutuhkan lebih dari 30 botol minuman berukuran sedang. Kata Novi, tujuan dilaksanakannya kegiatan Eco Briks tak lain untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada seluruh siswa dan penghuni sekolah akan pentingnya menjaga lingkungan. Terlebih dapat memanfaatkan seluruh limbah, sekalipun yang tidak bisa dijual atau disulap menjadi barang yang bernilai jual tinggi.
“Kalau seperti botol plastic itu khan bisa dijual, tapi kalau bungkus permen ya tidak bisa dijual. Maka dari itu, kami menggagas kegiatan ini supaya ada pengetahuan siswa yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Dan respon anak-anak sangat bagus, semuanya antusias mengikuti kegiatan ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Grati, Sugeng Suprayoga menegaskan, Eco Briks adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan sebagai sekolah adiwiyata. Bahkan, tak tanggung-tanggung, tahun ini pihaknya optimis dapat meraih predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri.
“Sejak tahun 2016 lalu, kita sudah meraih predikat Adiwiyata Nasional, dan pada tahun ini kita optimis bisa menuju Adiwiyata Mandiri, karena dokumen-dokumen pendukung sudah lengkap, dan mudah-mudahan itu sudah cukup, sehingga tim penilai tidak perlu datang ke sekolah,” terangnya.
Kepada Suara Pasuruan, Sugeng mengaku siap apabila sewaktu-waktu, Tim Penilai Adiwiyata Mandiri dari Pusat datang ke SMPN I Grati untuk melakukan verifikasi lapangan (verval).
“Insya Allah kita sangat siap menerima kunjungan Tim Penilai Adiwiyata Mandiri. Tapi belum tahu pastinya, jadi kita bisanya hanya menunggu apakah cukup hanya dokumen saja atay harus verval,” singkatnya. (emil)
2080 x Dilihat
253 Disukai
350 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar