RSUD Bangil siap menerima saran, kritik dan masukan agar terus berbenah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Salah satunya tentang keluhan warga Klurahan Kidul Dalem, Kecamatan Bangil yang merasa dirugikan, lantaran didatangi Satgas Kecamatan dengan membawa hasil swab PCR RSUD Bangil yang menyatakan bahwa warga tersebut terdiagnosa Positif Covid-19. Padahal faktanya, warga tersebut dalam kondisi negative Covid-19.
Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina pun meminta maaf atas kejadian yang menimpa keluarga Hj Syarifah Torayyah (54) pada Senin (23/06/2021) lalu.
Atas kejadian tersebut, Arma langsung meminta kepada seluruh petugas swab (swaber) untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab terhadap seluruh hasil swab PCR yang dilakukannya. Utamanya dengan melakukan konfirmasi disertai cek dan ricek, sebelum hasilnya dikirim ke yang bersangkutan.
“Atas nama seluruh keluarga besar RSUD Bangil, saya sampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa warga Bangil. Semoga kejadian ini tak akan terulang kembali,” kata Arma, saat ditemui di ruangannya, Senin (28/06/2021).
Dijelaskan Arma, kasus tersebut murni human error yang dilakukan oleh petugas swab (swaber) rumah sakit. Hanya saja, ia memastikan bahwa kesalahan tersebut tidak disengaja. Dalam artian tidak dilakukan dengan niat untuk melakukan kesalahan tersebut.
“Kejadian ini juga baru kali terjadi di RSUD Bangil. Saya menyesalkan kesalahan petugas. Tapi saya sudah bertanya langsung pada swaber tersebut bahwa tak ada niatan sama sekali untuk membuat kesalahan. Terlebih ini seperti mencovidkan seseorang yang tidak pernah kami lakukan sejak Pandemi tahun lalu,” terangnya.
Lebih lanjut Arma menegaskan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh swaber bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya akibat membludaknya jumlah pasien Covid-19 yang datang ke RSUD Bangil, sehingga diduga bisa mempengaruhi kondisi fisik dan konsentrasi petugas.
Bahkan, saking membludaknya, saat ini ada 30 pasien yang masih stagnancy di ruang isolasi IGD RSUD Bangil. Para pasien tersebut belum dipindah di ruang rawat inap, lantaran menunggu tambahan tempat tidur (TT) yang disiapkan di dalam ruangan baru.
“Karena mungkin kelelahan saking banyaknya pasien Covid-19 yang sampai overload. Sehingga mungkin bisa mempengaruhi fisik dan konsentrasi. Tapi apapun alasan ini, saya atas nama pribadi dan manajemen meminta maaf atas kekeliruan ini, dan terima kasih, karena keluarga juga sudah memakluminya,” ungkapnya. (emil)
2550 x Dilihat
296 Disukai
269 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar