Puluhan Ibu-Ibu Tukang Jamu Meriahkan Olahraga Bersama PKK, PERWOSI dan DWK Kabupaten Pasuruan
Puluhan Ibu-Ibu Tukang Jamu Meriahkan Olahraga Bersama PKK, PERWOSI dan DWK Kabupaten Pasuruan
admin
Tahun : 2022
21 Jan
Jamu, hingga kini masih dipercaya masyarakat menjadi obat penyembuh.
Untuk itu, di sela-sela olahraga bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan bersama PERWOSI (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Jumat (21/01/2022) pagi, puluhan ibu-ibu tukang jamu gendong sengaja dihadirkan.
Dari pantauan di lapangan, begitu senam pagi selesai dilakukan, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Ny Lulis Irsyad Yusuf langsung meminta ratusan ASN perempuan yang berasal dari OPD di wilayah Raci, Bangil untuk meminum jamu.
Tujuannya tak lain untuk menggelorakan minum jamu sebagai salah satu budaya dan kebiasaan masyarakat mulai dari jaman dahulu hingga sekarang. Terlebih saat ini masih dalam kondisi Pandemi, yang namanya empon-empon sangat dianjurkan untuk dikonsumsi.
"Boleh percaya atau tidak, yang sudah sering minum jamu dan khasiatnya benar-benar dirasakan, tidak akan meninggalkan jamu. Bahkan pasti setiap hari. Apalagi di tengah pandemi, ramuan jamu dari empon-empon dijamin berkhasiat," kata Lulis di sela-sela acara.
Dalam acara tersebut, total ada 60 ibu-ibu tukang jamu. Mereka berasal dari perwakilan 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Kata Lulis, dari puluhan ibu jamu tersebut, ada 1 tukang jamu yang menjadi langganannya sekaligus membuatkan jamu "pahitan" yang membuat badan tetap segar dan bugar.
"Saya juga minum jamu sampai sekarang. Paling sering ya paitan, meski pahit tapi efeknya bagus ke badan kita. Kalau terlalu pahit, ada tombo (penawar) nya beras kencur," tegasnya.
Ke depan, istri Bupati Irsyad Yusuf itu berharap agar ada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang bisa memfasilitasi para ibu jamu dengan pelatihan atau program yang muaranya adalah mempertahankan kualitas jamu, cara penyajian hingga kemasan botol jamu yang dibawa oleh para tukang jamu gendong.
"Mudah-mudahan Disperindag atau Dinas Kesehatan tahun ini punya program yang menyasar para ibu tukang jamu. Entah itu dari cara penyajian, kemasan botol atau dari kualitas jamu itu sendiri. Karena memang ini pertama kali kita adakan," harapnya.
Sementara itu, dari banyaknya tukang jamu, ternyata ada salah satu yang usianya sudah mencapai 60 tahun lebih. Dia adalah Husnul Khotimah yang sudah 40 tahun berprofesi sebagai tukang jamu gendong.
Dari jamunya, banyak pelanggan yang suka dengan racikannya.
"Sudah 40 tahun sejak saya menikah. Dan alhamdulillah, banyak yang cocok dan jadi langganan," ungkapnya. (emil)
1678 x Dilihat
325 Disukai
303 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar