Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan menyiapkan sebanyak 750 nasi bungkus untuk warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Beji. Khususnya di Desa Kedungringin dan Kedungboto sebagai wilayah terdampak paling parah.

Ratusan nasi bungkus tersebut mulai dibagikan sejak senin (05/02/2024) kemarin oleh para petugas PMI dibantu para relawan seperti PMR (Palang Merah Remaja) dan lainnya.

Wakil Ketua PMI Kabupaten Pasuruan, Misbach Zunib menjelaskan, untuk membuat ratusan nasi bungkus tersebut, PMI melibatkan 30-40 orang yang memasak di dapur umum. Mulai dari memasak nasi, menggoreng tempe, tahu, telur dan mie basah hingga sayuran pelengkapnya.

"Kami melibatkan seluruh petugas di PMI Kabupaten Pasuruan dan relawan dari PMR SMKN 1 Bangil, MAN 1 Pasuruan, SMAN 1 Bangil dan lainnya," kata Misbach saat ditemui di Kantor PMI Kabupaten Pasuruan, Selasa (06/02/2024) siang.

Dijelaskannya, Dapur umum sendiri dibangun di Halaman Kantor PMI Kabupaten. Dalam sehari, para relawan bisa memasak hingga dua kali. Dalam artian apabila dibagikan sore hari, maka memasaknya dilakukan pada pagi hingga siang, dan sebaliknya.

"Tapi untuk yang hari ini, kami memasaknya pagi sampai siang untuk nanti dibagikan sore hari," singkatnya.

Tak hanya untuk warga terdampak di Beji saja, PMI Kabupaten Pasuruan sebelumnya telah membagikan 600 nasi bungkus untuk warga terdampak banjir bandang di Desa Prodo, Kecamatan Winongan.

Selain itu, 300 nasi bungkus juga telah disalurkan kepada 300-an warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Gempol. Kata Misbach, semua bantuan nasi bungkus yang dibagikan berasal dari penggalangan dana masyarakat melalui bulan dana yang ditarik sekali dalam satu tahunnya.

"Jadi di PMI ada yang namanya bulan dana. Ini kami himpun selama setahun dari penarikan satu kali. Dananya dari pejabat, PNS, sekolah-sekolah di Kabupaten Pasuruan," tegasnya.

Oleh karenanya, PMI Kabupaten Pasuruan menurut Misbach sangat welcome apabila banyak donatur atau dermawan yang menyumbangkan sebagian rezekinya untuk kemanusiaan melalui PMI.

"Kami membuka pintu untuk elemen masyarakat yang ingin menyumbangkan atau membantu secara material. Akan kami terima untuk dipergunakan demi kepentingan kemanusiaan seperti warga terdampak bencana," tutupnya. (emil)