Kopi Kapiten Getas Juara (Kopi Asli Kabupaten Pasuruan Penggerak Ekonomi Petani Kopi Pasuruan Menuju Cita Rasa Internasional) dan Priya Melek Gatra (Perempuan Berkarya Menuju Ekonomi Keluarga Sejahtera Melalui Satu Desa Satu Bisnis) menjadi inovasi andalan Kabupaten Pasuruan tahun 2020. Disampaikan oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dalam agenda Presentasi dan Wawancara Top 45 Kovablik (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) Jatim secara video conference di Pendopo Nyawiji Wenganing Gusti, Selasa (25/8/2020), kedua program andalan tersebut berhasil memikat tim Dewan Juri yang terdiri dari para pakar di bidangnya. 

Adalah Profesor Jusuf Irianto Guru Besar Fisipol Universitas Airlangga, Direktur The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi Dr. Rohman Budianto, Advisor Program Transformasi – GIZ wilayah Jatim Redhi Setiadi, Provincial Coordinator KINERJA – ADB East Java Dina Limanto dan Responsive Governance KOMPAK, East Java Didik Purwondanu yang secara bergantian melontarkan pertanyaan secara bergantian. Selama kurang lebih dua jam sesi dialog, Bupati Pasuruan memaparkan secara detil tentang masing-masing keunggulan kedua program tersebut.     

Diawali dengan penjelasan tentang Kopi Kapiten Getas Juara sebagai salah satu potensi unggulan Kabupaten Pasuruan, fokus penjabaran lebih kepada strategi Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam meningkatkan kesejahteraan petani kopi melalui peningkatan produktivitas. Mulai Baik dari segi kuantitas hasil panen maupun dukungan pemasaran pasca hasil panen.  

“Inovasi Kabupaten Pasuruan diantaranya dari sektor perkebunan. Kami berusaha tingkatkan produktivitas kopi berkualitas, baik Robusta maupun Arabika dengan areal perkebunan yang tersebar di 8 kecamatan. Seperti Tosari, Puspo dan Prigen. Tantangan bagi kami untuk bisa mengembangkan potensi dan peluang. Kami ingin menyelesaikan, memberikan kebijakan-kebijakan terutama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani kopi”, tutur orang nomor satu di Pasuruan tersebut.

Melalui Kapiten Getas Juara, Pemerintah Kabupaten Pasuruan berupaya mengoptimalkan daya saing sekaligus branding kopi agar lebih dikenal masyarakat. Tidak hanya di skala regional saja, melainkan juga secara internasional.

“Dari analisa dan inventarisir kondisi yang ada dimana kondisi pasca panen belum optimal dan kopi kami masih belum dikenal padahal potensinya luar biasa, ada beberap pendekatan strategis yang dilakukan. Dengan memotivasi para petani, edukasi tentang petik kopi merah yang diharapkan akan meningkatkan produktivitas. Berikut sosialisasi dan tahapan kebijakan anggaran serta memberikan dukungan. Baik berupa pelatihan, fasilitasi sekolah lapang pengendalian hama terpadu di Puslitkoka Jember maupun dukungan sarpras. Mulai peralatan pengolahan dan lainnya”, jelasnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, dalam paparannya Bupati Pasuruan juga menyampaikan tentang keunggulan inovasi Priya Melek Gatra di Kecamatan Lekok. Terutama strategi promosi dan jejaring pemasaran produk-produk unggulan masyarakat pesisir disana. Baik strategi promosi secara offline melalui dukungan pameran dan penjaualn produk di gerai-gerai yang disediakan maupun dukungan penjualan secara daring.   

“Sudah menjadi kesatuan dengan program unggulan Satrya Emas, produk-produk di Kecamatan Lekok kami fasilitasi melalui gerai-gerai yang ada. Misal, Maslahat Mart dan showroom khusus produk UMKM”, jelas Bupati.  

Ditambahkan Camat Lekok, Fauzan, ada juga dukungan Kabupaten Pasuruan melalui Warung PKK Kabupaten Pasuruan. Sebuah aplikasi berbasis website yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Kabupaten Pasuruan yang ingin membeli kebutuhan sembilan sembako via online. Sehingga cukup efektif mempromosikan sekaligus sebagai media display dari aktivitas e-commerce. (Eka Maria)