Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan Blusukan Sembari Serahkan Paket Sembako ke Rumah Warga
Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan Blusukan Sembari Serahkan Paket Sembako ke Rumah Warga
admin
Tahun : 2020
15 Dec
Untuk meringankan beban perekonomian warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Pasuruan, Polres Pasuruan membagikan sebanyak 2000 paket sembako.
Penyerahan paket tersebut tak dilakukan di Mapolres Pasuruan, melainkan langsung ke rumah-rumah para penerima.
Seperti yang terlihat pada Selasa (15/12/2020) siang. Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan membagikan sendiri paket sembako kepada warga di Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan.
Sembari membagikan, orang nomor satu di Polres Pasuruan itu mengajak warga untuk sama-sama bangkit meski di tengah Pandemi Covid-19.
"Kami bagikan ini supaya beban warga yang terdampak akan Virus Corona semakin ringan. Yang jelas untuk mereka-mereka yang dalam kondisi sangat membutuhkan," katanya.
Dijelaskan Rofiq, para penerima bantuan tak hanya warga yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19. Melainkan para warga yang harus menjalani isolasi mandiri sehingga tak bisa keluar rumah untuk mencari nafkah.
"Bukan hanya warga yang pengangguran, tapi juga saudara kita yang tidak bisa keluar rumah karena sedang menjalani isolasi mandiri. Ini yang perlu kita bantu," jelasnya.
Adapun bantuan paket sembako yang diberikan kali ini terdiri dari beras, mie instant, sarden, telur dan gula. Selain sembako, Polres Pasuruan juga menerima bantuan dari Pemkab Pasuruan berupa alat penyemprot desinfektan.
Kata Rofiq, alat tersebut telah dimodifikasi sehingga memudahkan para petugas untuk melakukan penyemprotan desinfektan hingga ke gang-gang kecil sekalipun.
"Alat penyemprot desinfektan seperti kalau kita pakai gendongan. Jadi supaya lebih mudah untuk masuk ke Gang-Gang Kecil di perkampungan," singkatnya.
Sementara itu, saat ditanya perihal bagaimana tingkat kepatuhan warga yang harus terus bertahan di tengah Pandemi Covid-19, Rofiq mengaku bahwa untuk bisa membudayakan warga dengan selalu memakai masker, mencuci tangan atau menjaga jarak butuh waktu hingga 6 tahun lamanya. Hal itu berdasar kajian para peneliti yang membedakan antara mengajarkan sebuah intelektual dan membentuk sebuah budaya.
"Kata Ilmuwan membutuhkan waktu 6 tahun untuk dapat budaya baru. Kalau mengajarkan kecerdasan mudah, mungkin cukup 6 bulan. Tapi untuk sebuah budaya baru, butuh waktu setidaknya 6 tahun," terangnya kepada Suara Pasuruan.
Oleh karena itu, Rofiq mengajak seluruh masyarakat untuk mempercepat speed kepatuhan, agar Pandemi Covid-19 cepat berlalu.
"Saya berjarap speed ini kita percepat karena Covid ini masih ada, obatnya juga belum ada. Vaksin juga belum bisa diterima semua, karena masih 1,2 juta. Sedangkan penduduk kita sudah 260 juta lebih. Disiplin adalah kuncinya," tutup Rofiq. (emil)
2674 x Dilihat
336 Disukai
432 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar