Dua Tahun Terakhir, Jumlah Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Pasuruan, Terus Menurun
Dua Tahun Terakhir, Jumlah Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Pasuruan, Terus Menurun
admin
Tahun : 2021
06 Jan
Bila dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah kasus DBD (Demam Berdarah) di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2020 lalu, menurun.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, untuk tahun 2019, jumlah kasus demam berdarah mencapai 130 kasus dengan 2 kejadian kematian. Sedangkan pada tahun 2020 lalu, jumlah kasusnya menurun menjadi 116 kasus tanpa kematian.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Dr Ani Latifah melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasuruan, Agus Eko Iswahyudi mengatakan, dari 116 kasus sepanjang 2020, kejadian paling banyak terjadi di tribulan pertama antara Januari-Maret dengan 60 kasus. Kemudian di tribulan kedua dengan 42 kasus, tribulan ketiga 8 kasus dan tribulan keempat 6 kasus.
"Di tribulan pertama, kejadian warga yang terserang demam berdarah paling banyak pada bulan maret ada 20 orang. Kemudian bulan pebruari ada 19 orang dan bulan maret januari 20 orang," kata Agus saat ditemui di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Rabu (06/01/2021).
Rata-rata, kasus demam berdarah di Kabupaten Pasuruan menyerang warga dengan rentang usia produktif antara 5-44 tahun dan paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Sukorejo, Wonorejo, Prigen dan Purwodadi. Kata Agus, paling banyak menyerang usia remaja, karena perilaku hidup bersih yang kurang.
"Aktifitas yang berlebihan kemudian ketika drop, nyamuk demam berdarah langsung datang dan menggigitnya. Kebanyakan karena menjaga kebersihan yang kurang sehingga nyamuk gampang masuk," terangnya.
Ditambahkan Agus, menurunnya tren kasus demam berdarah dalam dua tahun terakhir, lantaran partisipasi masyarakat dalam melakukan pencegahan sangat tinggi.
Utamanya dengan hadirnya para kader jumantik (juru pemantau jentik) di masing-masing kecamatan, desa hingga sampai di level RT, RW dan masing-masing warga secara individual.
"Kader jumantik bukan hanya di tingkat kecamatan, tapi setiap warga bisa menjadi kader jumantik. Melihat sendiri-sendiri apakah jentik nyamuk ada di tempat-tempat yang dipenuhi air atau tidak,"
Selain meningkatkan peran kader jumantik, Dinkes Kabupaten Pasuruan juga menyiapkan petugas fogging untuk memberantas pupulasi nyamuk aedes aegypti, jenis nyamuk yang membawa virus dangue sehingga menyebabkan demam berdarah.
Dan yang terpenting, pihaknya selalu mengimbau masyarakat agar tetap menjaga lingkungan dan kesehatan tubuh dan melaksanakan 3M. Yakni menutup tempat-tempat air, menguras bak mandi seminggu sekali dan mengubur barang-barang bekas.
"Serta memelihara ikan di kolam supaya bisa memakan jentik nyamuk demam berdarah. Apabila ada anggota keluarga yang terjangkit demam, segeralah dibawa ke fasilitas kesehatan," tutup Agus. (emil)
1907 x Dilihat
330 Disukai
280 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar