Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan meminta kepada warga yang sudah divaksin tahap pertama tapi belum mengikuti vaksin kedua, untuk segera mendatangi puskesmas sesuai domisili.

Bupati Pasuruan sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, HM Irsyad Yusuf melalui Sekretaris Satgas, Anang Saiful Wijaya mengatakan, saat ini tersedia 22 ribu fial vaksin dosis kedua yang sudah disebar ke 33 puskesmas di Kabupaten  Pasuruan. Untuk itu, ia pun meminta para warga yang belum vaksin kedua, untuk segera menjalani vaksinasi.

"Ada 22 ribu fial dosis kedua yang sudah ada di semua puskesmas se-Kabupaten Pasuruan. Jadi silahkan yang belum vaksin kedua, langsung datang ke Puskesmas masing-masing," kata Anang, di sela-sela kesibukannya, Kamis (29/07/2021) sore.

Diakuinya, ketika warga sudah sudah selesai divaksin pertama, masih ada yang tidak melanjutkan vaksin kedua. Padahal itu adalah sebuah keharusan. Khususnya para lansia, remaja maupun, masyarakat rentan dan warga yang sudah selesai divaksin tahap pertama.

"Memang ada yang nanya ketika sudah selesai divaksin pertama, tapi kok belum vaksin kedua karena tidak ada stok. Tapi sejak tiga hari ini sudah datang 22 ribu fial vaksin untuk dosis kedua," jelasnya.

Untuk bisa menjalani vaksin kedua, para warga cukup membawa surat/sertifikat keterangan selesai vaksin tahap pertama dan menunjukkan KTP (kartu tanda penduduk). Kata Anang, setelah divaksin, para warga kembali akan menerima sertifikat selesai vaksin tahap kedua, dan diharapkan disimpan untuk keperluan yang dibutuhkan.

"Sekarang kalau keluar kota, ada penyekatan maupun saat penerbangan sudah harus divaksin. Jangan lupa disimpan baik baik. Sekarang juga banyak yang punya keterangan telah divaksin dalam bentuk kartu," tegasnya.

Sementara itu, saat ditanya perihal ketersediaan jumlah vaksin, Pemkab Pasuruan terus mengusulkan jumlah fial sesuai target sasaran se- Kabupaten Pasuruan, yakni target sasaran vaksinasi di Kabupaten Pasuruan sebanyak 1.016.774 orang.

Hanya saja, masih sedikitnya jumlah sasaran vaksin bukanlah tanpa alasan. Melainkan factor ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat itu sendiri. Ditegaskan Anang, setiap kali datang, vaksin-vaksin tersebut langsung didistribusikan dan disuntikkan kepada para penerima, sesuai alokasi.

 “Begitu dapat jatah, kami langsung laksanakan penyuntikan. Karena kendala utamanya, memang pada ketersediaan vaksin,” tutupnya. (emil)