Bangun SDM Handal, Presiden Tekankan Pentingnya Etika Berbangsa & Bernegara
Bangun SDM Handal, Presiden Tekankan Pentingnya Etika Berbangsa & Bernegara
admin
Tahun : 2017
04 Jun
Presiden RI Joko Widodo menyerukan, masyarakat Indonesia harus selalu mengedepankan persatuan & kesatuan. Diantaranya dapat dilakukan dengan tidak mudah terprovokasi kabar bohong, khususnya di media sosial serta tidak terjebak dalam tindakan persekusi atau saling menghujat & fitnah. Sebaliknya, lebih produktif berkontribusi dalam pembangunan sesuai dengan porsi masing-masing. Pernyataan in disampaikan Presiden dalam Kajian Ramadhan 1438 Hijriyah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah (UMM) Dome, Sabtu (03/06/2017).
Di hadapan ribuan audience, Kepala Negara menyampaikan bahwa dunia berubah sangat cepat di era digital, dimana setiap negara berlomba-lomba menciptakan inovasi teknologi. Seharusnya, terobosan-terbosan tersebut juga yang dilakukan bangsa Indonesia. Namun faktanya, yang saat ini terjadi justru anak bangsa seolah disibukkan dengan hal-hal yang tidak perlu dilakukan.
“Betapa energi & anggaran kita sekarang ini habis untuk hal-hal yang tidak perlu dengan saling menghujat, demo dan fitnah. Sehingga lupa jika kehidupan bangsa kita yang sangat beranekaragam dengan 34 provinsi, 17 ribu lebih pulau dan keberagaman lainnya . Bangsa Indonesia seakan lupa dengan Ukhuwah Islamiyah dan jati diri bangsa yang enerjik”, tandasnya.
Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar kembali pada etos kerja & produktivitas serta etika berbangsa & bernegara yang tinggi. Juga kesantunan sekaligus etika bermasyarakat yang baik, sehingga bisa berkonsetrasi menyalurkan energi bangsa melalui energi positif, optimisme dan kerja nyata.
“Ada tiga hal penting yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Pertama, kesadaran tentang keberagamaan yang telah diberi ruang sebesar-besarnya oleh negara. Karena itu, mari kita gunakan ruang yang besar ini untuk mengembalikan lagi semangat ukhuwah, ukhuwahIslamiah, ukhuwah wathoniyah dan mengisi setiap ruang-ruang itu untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara”, tegas Presiden.
Agar dapat membangun SDM handal dengan persaingan yang makin sengit antar negara, pendidikan di tanah air harus dilandasi pada nilai-nilai agama, moralitas, etika, integritas dan mentalitas yang baik. Yang juga tidak kalah pentingkata Jokowi yaitu dapat dilakukan dengan memperteguh nilai-nilai persaudaraan, karena keberagaman di Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan yang senantiasa harus dijaga.
Sementara itu, kehadiran Presiden Jokowi dalam Kajian Ramadhan bertema “Memberi itu Indah, Memberi untuk Negeri” yang bertepatan dengan Pekan Pancasila tersebut dihadiri sejumlah tokoh lainnya. Pantauan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Pasuruan di lokasi, diantara tokoh yang hadir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PWM Jawa Timur M Saad Ibrahim dan Walikota Malang Mochamad Anton. (Eka Maria)
1967 x Dilihat
287 Disukai
281 Tidak Suka
Share Berita :
0 Komentar
Komentar Anda
Alamat
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan JL.Raya Raci KM - 9 Bangil, Pasuruan
0 Komentar