Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf dengan didampingi Wakil Bupati Pasuruan, Riang Kulup Prayudha, menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pasuruan Akhir Tahun Anggaran 2016, di Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Senin (10/04/2017).
LKPJ yang disampaikan tersebut meliputi ringkasan realisasi pendapatan dan belanja daerah, capaian indikator kinerja utama, pelaksanaan pemerintahan daerah baik urusan wajib dan pilihan pada pelayanan dasar, serta urusan wajib dan pilihan yang berkaitan dengan fokus pembangunan tahun 2016 “Penyiapan Tenaga Kerja yang Handal untuk Mendukung IKM”, pelaksanaan tugas pembantuan, dan pelaksanaan tugas umum pemerintahan.
Untuk pengelolaan keuangan daerah, Irsyad menyampaikan Pendapatan Daerah tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp 470.764.895.775,71 dan terealisasi sebesar Rp 480.758.902.039,31 atau tercapai 102,12%. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar Rp.2.518.560.295.176,92. Kontribusi terbesar Pendapatan Daerah tahun 2016 adalah Dana Perimbangan sebesar Rp 1.999.656.365.045,00, kemudian Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar Rp 508.952.549.209,00.
Belanja Daerah tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp. 3.533.964.725.014,78, terealisasi sebesar Rp. 3.159.908.438.780,58 atau terserap 89,42%. Bila dibandingkan dengan realisasi belanja daerah tahun 2015 sebesar Rp.2.443.728.058.572,62, maka mengalami peningkatan sebesar 5,14%. Berdasarkan selisih antara realisasi pendapatan daerah dan realisasi belanja daerah tahun 2016, maka terdapat surplus sebesar Rp 178.533.064.864,21. Realisasi penerimaan pembiayaan sebesarRp. 543.355.118.167,35 dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp.24.398.043.469,. Oleh karenanya, berdasarkan angka surplus tersebut, maka diperoleh Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2016 sebesar Rp.180.498.872.363,08.
Sedangkan untuk capaian indikator kinerja utama meliputi Sembilan indikator yaitu SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) yang memperoleh nilai 65,65 alias baik, LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) menerima opini WTP (wajar tanpa pengecualian), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 6,41%, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 65,04%, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Perkapita sebesar Rp.53,93 juta meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai Rp.50,91 juta, Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai angka 104,13 sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 106,19. Namun demikian perangkaan tersebut masih menunjukkan kondisi yang baik karena di atas angka 100, berarti pendapatan petani per tahun lebih besar dari pada pengeluarannya.
Sedangkan Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian di Kabupaten Pasuruan tahun 2015 tumbuh sebesar 5,47% sedikit mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2014 yang tumbuh sebesar 6,69%. (Data BPS Kabupaten Pasuruan tahun 2016 belum tersedia). Pemkab Pasuruan berharap dan optimis pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan tahun 2016 semakin membaik sebagaimana perkembangan ekonomi di tingkat regional Jawa Timur dan Nasional. Optimisme tersebut berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pasuruan bahwa volume PDRB Kabupaten Pasuruan menurut lapangan usaha tahun 2015 berkontribusi sebesar 6,13% terhadap volume PDRB Provinsi Jawa Timur dan merupakan nomor 3 (tiga) terbesar di antara 38 (tiga puluh delapan) kabupaten/kota. Hal lain yang mendukung keyakinan ini adalah penerimaan modal investasi yang masuk di Kabupaten Pasuruan. Jumlah Investasi yang masuk tahun 2016 sebesar Rp.17,09 Trilyun atau meningkat 11% dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp.15,34 Trilyun. Sedangkan angka inflasi tahun 2016 dapat ditekan menjadi 1,96% dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 2,73%.
Begitu juga dengan Indeks Kesenjangan Wilayah, berdasarkan perhitungan Indeks Williamson, kesenjangan wilayah tahun 2015 terukur sebesar 0,265 sedikit meningkat dibandingkan tahun 2014 yang terukur sebesar 0,238, yang berarti menunjukkan kondisi kesenjangan yang tidak lebih baik. (Data BPS Kabupaten Pasuruan tahun 2016 belum tersedia). Untuk mengatasi hal tersebut maka program/kegiatan pembangunan yang dilaksanakan tahun 2017 ini difokuskan pada “Pemerataan Investasi Guna Menekan Disparitas Wilayah” khususnya orientasi lokasi pembangunan diprioritaskan wilayah Timur.
Lain halnya dengan Angka Kemiskinan, pada dasarnya semua program/kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan diharapkan bermuara atau berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tercermin dengan adanya penurunan angka kemiskinan. Tahun 2015 jumlah penduduk miskin menurun, yaitu mencapai 10,72% sedangkan tahun 2014 mencapai 10,86%. Angka kemiskinan tersebut berada pada urutan ke-15 di Provinsi Jawa Timur. (Data BPS Kabupaten Pasuruan tahun 2016 belum tersedia). Selain secara kuantitas terdapat penurunan jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan, secara kualitas kondisi kemiskinan di Kabupaten Pasuruan semakin baik. Garis kemiskinan tahun 2015 perkapita perbulan sebesar Rp.292.281,00, meningkat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp.283.327,00. Kondisi ini menggambarkan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat meningkat.
Dari sekian banyak laporan yang disampaikan, baik Irsyad Yusuf maupun Riang Kulup Prayudha mengakhir sambutan, dengan capaian prestasi sepanjang 2016, di antaranya
• Adipura Buana Kategori Kota Kecil (Bangil) dari Kementerian Lingkungan Hidup.
• Sekolah Adiwiyata Mandiri (SMP Negeri 2 Pandaan) dari Kementerian Lingkungan Hidup.
• Kepala Daerah Inovatif Kategori Ekonomi Kreatif dari MNC Group.
• Indonesia Atractiveness Index Kategori Kabupaten Terbaik dengan Indeks 79,04 dan Kabupaten Top 3 (Three) Investasi Existing dengan Indeks Investasi 92,78 dari Majalah Tempo
• Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 Bidang Penempatan dan Pengelolaan Informasi Pasar Kerja Online dari Kementerian Tenaga Kerja.
• Piala Kawastara Pawitra dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (penghargaan bagi kepala daerah yang berintegritas dalam penyiapan calon kepala sekolah).
• Best Innovative Regional Over All Aspects dan Best Innovative Figures dari Kharisma Tujuh Media.
• Piala Natamukti Satria dari International Council for Small Business (ICSB) Indonesia atas keberhasilan mempromosikan kearifan lokal dan menciptakan investasi UMKM secara berkelanjutan.
• Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas Kota Sedang (Pandaan) dari Kementerian Perhubungan.
• Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia dari Kementerian Hukum dan HAM.
• Predikat Tingkat Kepatuhan Tinggi (zona hijau) terhadap Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman RI.
• Regional Marketeers Award dari Indonesia Marketing Association.
• Capaian standar tinggi dalam akuntansi dan laporan keuangan pemerintah dari Kementerian Keuangan.
• Prestasi Atlit dan Pelatih pada Pekan Olah Raga Nasional(PON) Jabar tahun 2016 antara lain : perolehan medali emas cabang olahraga pencak silat atas nama atlit Rudi Suanto dan pelatih Sucipto, medali emas cabang olah raga selam atas nama atlit M. Farid Ainun Najib, serta medali emas cabang olah raga renang atas nama pelatih M. Riyad.
• Penghargaan dari Seksi Wartawan Olahraga - Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) Provinsi Jawa Timur dalam Gelar Anugerah Olahraga:
o Kabupaten Peduli Olahraga.
o Spesial Achievement untuk Bupati Pasuruan
o Sport Responsibility Award untuk Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Bagian Umum. (emil)
0 Komentar